Mengenal IQ – Intelligence quotient
IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient, merupakan acuan yang
sering sekali dikaitkan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Makin
tinggi angka IQ seseorang, maka ia akan lebih cepat dalam memecahkan masalah dan berhitung. Namun siapa diantara kalian yang tahu, apa dan bagaimana IQ tersebut sebenarnya diperuntukkan?
Cikal bakal IQ diyakini dimulai oleh seorang ahli psikologi Perancis
bernama Alfred Binet (July 11, 1857 – October 18, 1911). Binet
mengembangkan sebuah tes untuk mengukur tingkat kepintaran seorang anak
secara verbal. Maksud dari tes ini adalah memastikan seorang anak usia
enam tahun sanggup memecahkan permasalah yang standar untuk anak usia
enam tahun. Sehingga apabila ada anak yang tidak lulus tes Binet akan
diketahui dengan cepat dan diambil tindakan awal.
Penyempurnaan
dari tes Binet diumumkan oleh pakar psikologi asal Amerika bernama
David Wechsler (January 12, 1896 – May 2, 1981). Model tes yang kemudian
dikenal dengan model tes Wechsler ini menyajikan tes yang lebih
bervariasi guna mendapatkan hasil yang lebih lengkap. Jika hasil tes
Binet hanya menghasilkan satu nilai, maka hasil tes Wechsler
menghasilkan nilai yang lebih lengkap. Diantaranya tingkat kecepatan
persepsi, penalaran, pemahaman verbal, asosiasi memori dan lainnya. Dan
pada tahun 1960 model Wechsler telah menggusur model Binet dan menjadi
standar tes IQ paling populer di Amerika.
Kita bisa melakukan
tes IQ di berbagai penyedia jasa konsultasi psikologi yang terpercaya.
Dan ukuran nilai IQ manusia memiliki nilai rata-rata 100. Artinya jika
kamu mendapatkan skor dibawah 100, maka IQ kamu berada di bawah
rata-rata. Begitu pula sebaliknya.
Para ahli sepakat bahwa
manusia dengan skor IQ tertinggi dan masih hidup hingga sekarang adalah
seorang ahli fisika asal Korea Selatan bernama Kim Ung-yong. Orang ini
memecahkan rekor dunia dengan mencatatkan namanya dalam Guinness Book of
World Records sebagai manusia dengan IQ tertinggi, dengan nilai 210!
Sedangkan Albert Einstein sang pencetus teori relativitas “hanya”
memperoleh skor 160.